Senin, 30 April 2012

8 Hotel Terapung di Asia Tenggara yang Unik

8 Hotel Terapung di Asia Tenggara yang Unik  -
1.River Kwai Jungle Raft Floatel di Kanchanaburi, Thailand

River Kwai Jungle Raft Floatel adalah sebuah desa mengapung di Kanchanaburi yang telah ada sejak 1976. Hanya 2,5 jam perjalanan dari Ibu Kota Thailand, Bangkok, Anda dapat melihat desa mengapung berdinding bambu di Sungai Kwai.
Setiap kamarnya memiliki luas 28 meter persegi, dengan ranjang gantung nyaman di dalamnya. Penginapan mengapung ini tidak memiliki aliran listrik sehingga sangat hening saat malam tiba. Saat siang hari, sisi penginapan akan dipenuhi para turis yang berjemur dan berenang di Sungai Kwai. Harga untuk menginap di River Kwai Jungle Raft Floatel sekira Rp720 ribu hingga Rp790 ribu.

2. Float House River Kwai di Kanchanaburi, Thailand:

Float House River Kwai memiliki 10 villa mewah mengapung yang tergabung memanjang di Sungai Kwai. Setiap kamar memiliki luas 90 meter persegi dan dibuat dari bahan bangunan lokal. Lebih mewah dari penginapan sebelumnya, hotel ini memiliki fasilitas WiFi, DVD player, dan TV LCD 32 inch serta balkon yang langsung menghadap ke air. Biayanya pun sedikit mahal, yaitu Rp2,4 juta per malam.

3. Grand Lagoona di Koh Chang, Thailand:

Anda ingin menghabiskan malam di villa yang mengapung di air atau di atas sebuah perahu bertingkat tujuh? Grand Lagoona memiliki semuanya. Resor ini meiliki villa-villa terapung dan jacuzzi dimana Anda bisa bersantai di tengah danau sambil menikmati cahaya bulan. Resor ini juga dibangun di atas kapal kayu tradisional di sebuah laguna. Harga per malam untuk setiap kamar mulai Rp4,8 juta.

4 Rivers Floating Lodge di Koh Kong, Kamboja

Untuk pilihan lain, Anda bisa mengunjungi 4 Rivers Floating Lodge di Kamboja yang memiliki 12 'gubuk' mewah di Sungai Mekong, hanya satu jam dari perbatasan Thailand dan Kamboja. Kamar seluas 45 meter persegi ini memiliki fasilitas televisi layar datar, WiFi, dan mini bar. Villa terapung ini terlihat seperti sebuah tenda yang mengapung, namun interior dalamnya tergolong mewah dan membuat tamu merasa bak di kamar raja. Untuk menginap di tenda terapung ini, Anda harus membayar sekira Rp1,3 juta hingga Rp1,5 juta per malamnya.

5. Hotel Sala Phae di Pakse, Laos:

Hotel mengapung ini merupakan pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin mencari penginapan murah di Laos. Hotel ini memiliki delapan kamar sederhana yang mengapung di atas dua rakit. Dari hotel ini, para tamu dapat mengatur perjalanan untuk melihat lumba-lumba Irrawaddy, yang hanya dapat ditemui di Asia Tenggara. Para wisatawan petualang dapat mengunjungi Air Terjun Li-Phi yang hanya terletak 1,5 kilometer dari tepi Sungai Sala Phae. Harga kamar per malam mulai Rp250 ribu hingga Rp600 ribu.

6. Sala Don Khone di Ban Khone Tai, Khong District, Laos:

Mengapung di antara 4.000 pulau di pesisir Don Khone, hotel ini menawarkan tiga jenis kamar. Yang paling sederhana adalah Floating Studio, dengan furnitur besar bergaya kolonial Perancis. Sedangkan yang paling mewah adalah kamar Ban Lao yang dilengkapi balkon pribadi dan atmosfir khas tropis. Harga per malamnya mulai Rp550 ribu.

7. Thuan Loi Hotel di Chau Doc, Vietnam:

Hotel Thuan Loi terletak tepat di atas sungai, 100 meter dari Pasar Chau Doc di Provinsi An Giang, Vietnam. Bagian depan hotel langsung berdiri di atas tanah, namun bagian belakangnya ditopang panggung yang berdiri di atas sungai, dengan restoran yang mengapung di Delta Mekong. Thuan Loi memiliki 25 kamar sederhana dengan harga cukup murah yaitu Rp140 ribu per malam. Lokasinya strategis, Anda dapat menikmati siang hari sambil menyantap hidangan tradisional Vietnam dan memandangi perahu berlayar di depan Anda.

8. Shwe Inn Tha Floating Hotel: Danau Inle, Myanmar:

Terletak di jantung teritori suku tradisional Myanmar, Inntha, hotel mengapung ini dibuka pada 1995. Dikelilingi pemandanga Gunung Biru dan Danau Inle, hotel ini memiliki 33 kamar standard, lima kamar kelas deluxe dan dua kamar junior suites. Kunjungi hotel ini pada bulan Oktober, karena Anda dapat berpartisipasi di balap perahu tahunan Danau Inle. Balap perahu ini merupakan sesuatu yang unik, karena mereka mendayung dengan menggunakan kaki bukan dayung kayu seperti perahu biasa. Harga per malamnya mulai dari Rp1,2 juta.

[Sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar