Minggu, 11 Maret 2012

Mengenang Kembali Peristiwa Supersemar ( Surat Perintah Sebelas Maret )

5 Jenderal TNI-AD yang tewas ditangan sesama warga Negara Indonesia yang dikenal dengan peristiwa Gerakan 30 september/Gestapu. Dan Berlanjut dengan Pembantaian Massal yang berlangsung antara pekan ketiga bulan Oktober hingga bulan Desember 1965 Berbagai kekuatan sipil dan militer saling menopang untuk menghabisi hidup sekian banyak orang tanpa ada proses pengadilan,yang mengakibatkan Banjir darah sekitar setengah juta rakyat Indonesia. Hal ini lah yang Menjadi Latar Belakang Lahirnya Supersemar ( Surat Perintah Sebelas Maret ). Bung Karno Presiden yang Berkuasa saat itu Mengeluarkan sebuah Surat Perintah harian sebagai langkah untuk memulihkan keamanan bangsa yang tidak terkendali. Tepatnya Pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Bogor,Bung Karno sebagai Presiden yang sekaligus Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata,Pemimpin Besar Revolusi dan Mandataris MPRS Mengeluarkan sebuah Surat Perintah harian yang kita kenal saat ini dengan sebutan SUPERSEMAR (Surat Perintah Sebelas Maret).dalam surat perintah tersebut menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk ‘‘mengambil segala tindakan yang dianggap Perlu’’ dengan maksud ‘‘terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya Pemerintahan dan jalannya Revolusi’’.


1331449047785380393

SUPERSEMAR


Adapun Isi dari Surat Perintah harian tersebut adalah:


Kepada : LETNAN DJENDERAL SOEHARTO,MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT

Untuk : Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:


1.Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi,serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris M.P.R.S demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia,dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.

2.Mengadakan kordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima angkatan-angkatan lain dengan sebaik-baiknja.

3.Supaja melaporkan segala sesuatu jang bersangkut-paut dalam tugas dan tanggung-djawab seperti tersebut diatas.

4.Selesai.



Djakarta, 11 Maret 1966

PRESIDEN/PANGLIMA BESAR REVOLUSI/MANDATARIS M.P.R.S






SUKARNO



( Sumber 30 Tahun Indonesia Merdeka Jilid III, Setneg RI 1985,Hal 91)



Kurang dari 24 jam Setelah SUPERSEMAR tersebut diterima oleh Letnan Jenderal Soeharto, Letnan Jenderal Soeharto langsung membubarkan sebuah partai politik yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Sehingga iklim politik Indonesia menjadi berubah secara drastis.Selanjutnya Soeharto mengatur keanggotaan partai, menangkap belasan menteri, menyingkirkan orang-orang yang pro Bung Karno,untuk akhirnya nanti bahkan mendongkel Bung Karno dari kursi kepresidenan. Maka SUPERSEMAR yang di buat oleh Presiden Sukarno untuk menungaskan Letnan Jenderal Soeharto. Tak lain Menjadi langkah awal Soeharto saat itu untuk berkuasa. Dan sejak dikeluarkan SUPERSEMAR ini pula menandai makin merosotnya kekuatan Presiden Sukarno dan makin naiknya kekuasaan Letnan Jenderal Soeharto, dan terjadi arus-balik arah perpolitikan Indonesia dari sipil ke militer,dari arah kerakyatan menjadi berkilat ke elit politik,dari anti-nekolim (anti neo-kolonialisme dan imperialism) menjadi pro-modal asing,dsb.


Kurang Lebih begitu lah Sejarah dan latar belakang Surat perintah 11 Maret 1966 yang dikenal dengan Supersemar. Supersemar yang dikeluarkan oleh Sukarno saat itu menjadi penting untuk kita kenang saat ini dan Menjadi Sejarah bagi bangsa ini karena Surat Perintah sebelas maret atau Supersemar tersebut merupakan tonggak perubahan radikal system ketatanegaraan kita. Seperti kata petuah para pemimpin kita yang terdahulu. ‘‘Janganlah sekali-kali melupakan sejarah’’.maka sebagai warga Negara Indonesia jangan sekali-kali melupakan sejarah bangsa mu. Karena sejarah bukan hanya menyangkut urusan masa lampau,melainkan juga erat terkait dengan masa kini,dan selanjutnya masa depan. Itulah sebabnya sejarah harus terus dipahami.Bertepatan hari ini 11 Maret,tak ada salahnya kita merenungi sejenak Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (SUPERSEMAR).

Suryono Briando Siringo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar