Kamis, 22 Maret 2012

Blusukan 14 Candi di Seputaran Prambanan

Kembali ke kota Jogjakarta yang kaya akan tempat wisata, kali ini tujuanku bukan lagi untuk mengunjungi tempat wisata yang sudah populer dan tidak juga berbelanja batik atau pernik-pernik yang selalu menggoda untuk dibeli. Ke Jogjakarta kali ini tujuanku adalah blusukan di seputaran Prambanan untuk mengunjungi candi-candi kecil dan tidak populer di banding Candi Prambanan yang sudah mendunia kepopulerannya.


Berbekal informasi yang saya dapat dari bantuan om google, rekomendasi link wisata jogja serta blog dari seorang sahabat, saya berhasil mengumpulkan 14 candi yang harus saya temukan di seputaran Prambanan. Berdasarkan peta kawasan Prambanan yang saya dapatkan dan di cocokkan dengan lokasi ke-14 candi tersebut, sebaran candi-candi terbagi dalam 3 kelompok besar dan ini saya buat versi saya untuk menghemat waktu saya yang sangat terbatas. Pengelompokannya yaitu : kelompok pertama adalah Candi Sambisari, Kedulan, Sari, Kalasan/Tara. Kelompok kedua Candi Plaosan Lor dan Kidul, Candi Sewu, Bubrah, Lumbung dan Kelompok ketiga adalah Candi Sojiwan, Candi Ijo, Banyunibo, Barong dan Kraton Ratu Boko


1332243695405669694

peta candi di sputaran Prambanan

Hari sabtu pagi, saya mulai petualangan kecil saya, dengan mengendarai motor matic sewaan dari daerah Prawirotaman yang terkenal sebagai kawasan penginapan turis mancanegara, dan berbekal selembar peta kota Jogjakarta agar tidak nyasar di dalam kota, dan 4 halaman resume 14 candi yang akan saya kunjungi dilengkapi dengan ancer-ancer/petunjuk arah sekedarnya yang akan membimbing saya menemukan 14 candi.


Berdasarkan pengelompokan candi yang sudah saya buat, saya mulai mengarah menuju Kelompok Candi Pertama, dimulai dengan Candi Sambisari yang berlokasi 2 km di seberang bandara Adisucipto. Candi Sambisari merupakan candi yang mungil dengan taman yang indah di sekelilingnya. Di dalam candi terdapat arca Lingga Yoni yang besar. Mendapati candi Sambisari yang sudah terawat dengan taman yang cantik, membuat saya sangat optimis dan semangat untuk menjelajahi ke-13 candi lainnya. Tapi ternyata dugaan saya salah, ketika mendatangi candi Kedulan yang areanya masih terendam air, saya menjadi miris, menurut informasi petugas keamanan yang berjaga di lokasi, situs candi Kedulan baru akan di rekonstruksi tahun 2012 ini, dengan membuatkan saluran drainase untuk mengalirkan air yang merendam candi dan masih akan ada pekerjaan penggalian di daerah persawahan untuk membuka candi-candi yang masih tertimbun.


13322440541006871042

Candi Sambisari



13322440861609644943

situs candi Kedulan, blm di rekonstruksi

Perjalanan hari ini terus berlanjut ke candi Sari, candi budha di tengah perkampungan yang rapi dan Candi Kalasan di kenal juga dengan Candi Tara yang persis berada di pinggir jalan. Kedua candi ini sudah terawat kondisinya dan bagus. Namun yang sangat di sayangkan candi-candi ini hanya bangunan tanpa isi, karena semua arcanya sudah hilang, jadi hanya meninggalkan frame kosong saja di dinding candinya.
13322441211587315604

Candi Sari


133224415369014084

Candi Kalasan / Candi Tara

Rehat sejenak setelah menjelajahi 4 candi dengan makan siang. Tujuan selanjutnya adalah Candi Ijo berdasarkan dari hasil bertanya-tanya ke petugas penjaga candi Kalasan, dan karena lokasinya yang menyendiri di utara kompleks candi-candi lainnya dan lokasinya tertinggi di banding candi lainnya.

Candi Ijo terletak di atas bukit, menjadikannya candi berlokasi tertinggi di seputaran Prambanan. Kompleks Candi Ijo ini mengingatkan saya pada kompleks candi di Dieng, didukung dengan cuaca yang sejuk sore itu. Dari Candi Ijo ini terlihat pemandangan yang spektakuler menghampar dari kaki gunung Merapi hingga lepas ke kota Jogjakarta. Komplek candi Ijo terdiri dari beberapa teras, dan yang sudah terlihat rapi adalah di teras teratas dengan ramput yang menghijau. Di teras atas initerdiri dari 1 candi utama dan 3 candi perwara. Di salah satu candi perwara itu masih terdapat arca Nandi yang utuh berseblahan dengan sebuah yoni.Penjelajalan candi saya hari ini di tutup dengan candi Canyunibo yang mungil di tengah-tengah ladang tebu.


13322442751969100614

Candi Ijo



13322443071621684794

Candi Banyunibo

hari minggu pagi, kembali bersemangat, hari sabtu kemaren baru mendapi 6 candi, masih ada 8 candi lagi yang harus di selesaikan hari ini. Beruntung kelompok candi kedua berada sangat berdekatan, ada 3 candi di dalam kompleks candi prambanan, 2 candi tak jauh dari sana. Dan 3 candi yang agak menyebar di utara prambanan, tapi tak terlalu berjauhan lokasinya.


Minggu Pagi ini di mulai dengan kelompok candi kedua, saya mendatangi candi Plaosan yang dari kompleks candi Prambanan, terdapat petunjuk arah yang memudahkan. Candi Plaosan terbagi atas Plaosan Lor dan Plaosan Kidul dan ternyata kompleks candi Budha yang besar, tapi dari keseluruhan kompleks, banyak puing-puing berserakan yang merupakan candi pewarta dan stupa yang mengelilingi candi utama. Secara arsitekturnya candi Plaosan ini cukup unik, karena candi Budha ini banyak terdapat ornamen Hindu. Berkeliling di area candi Plaosan cukup menarik bagi saya, karena dari ke-6 candi yang kemarin saya kunjungi, ini termasuk yang paling besar. Di kompleks candi Plaosan Lor selain candi juga terdapat altar besar yang terdapat patung budha mengelilinginya. Usai di Candi Plaosan Lor saya menuju candi Ploasan Kidul, yang hanya berseberang jalan. Kompleks candi plaosan Kidul walau dekat tapi berbentuk lebih kecil dan bentuk candinya pun berbeda.


13322443451919591988

candi Plaosan Lor



1332244375799733019

candi plaosan Kidul

Melanjutkan perjalanan hari ini menuju candi Sewu, Bubrah dan Lumbung yang berada dalam satu lokasi kompleks Candi Prambanan. Tapi karena saya hanya berfokus pada ketiga candi tersebut, saya tidak masuk dari pintu utama Candi Prambanan karena lebih jauh, berdasarkan informasi yang di dapat, saya bisa masuk dari pintu belakang, yang langsung menuju Candi Sewu.

Candi Sewu adalah Candi Budha yang megah, candi Budha kedua Terbesar setelah Candi Borobudur. Begitu tiba di muka kompleks candi Sewu, saya begitu takjub, terpesona oleh keindahan Candi Sewu, walau di sekelilingnya masih banyak puing-puing candi perwara yang belum di rekonstruksi, tapi candi utama Candi Sewu begitu memikat perhatian. Sayang sekali kecantikan candi ini di bayang-bayangi candi Prambanan yang lebih dahulu populer, sehingga walaupun terdapat dalam satu kawasan kompleks candi Prambanan, sangat sedikit sekali pengunjung yang berniat untuk mendatangi candi Sewu.



1332244430649750909

candi Sewu



1332244468358545823

Candi Sewu serta puingpuingnya


tak jauh dari candi Sewu terdapat candi Bubrah dan Candi Lumbung, kedua candi inipun terdapat di dalam kompleks candi Prambanan, hanya berjalan kaki skitar 500m saja, tibalah saya di kedua candi tersebut. Kedua candi ini masih dalam tahap rekonstruksi, sehingga tak banyak yang bisa di nikmati. Usai melihat ketiga candi saya sempatkan melepas lelah di taman sekitar candi Sewu, cukup nyaman dan teduh karena banyak pohon-pohon pelindung.
133224450482131981

Candi Lumbung



1332244539486821675

Candi Bubrah

Masih ada 3 candi lagi yang harus di lihat, tapi sepertinya perlu rehat makan siang. Beruntung di sekeliling candi Prambanan banyak terdapat warung-warung makan yang murahmeriah, sehingga sekalian istirahat.


Usai rehat, kembali saya melangkah, kali ini menuju candi Sojiwan. Menurut petugas keamanan di candi Plaosan, saya harus menuju ke arah stasiun kereta Prambanan, karena candi Sojiwan tak jauh dari sana, dan benar saja, dengan mudah saya menemukannya.



Candi Sojiwan, candi Budha yang baru saja selesai rekonstruksinya, masih terlihat rapi dengan taman yang cukup luas, tapi seperti candi-candi lainnya, hanya tinggal bangunan candi saja, tanpa arca yang menghiasinya.


1332244700663746492

Candi Sojiwan

Melanjutkan perjalanan, saya menuju Candi Barong. Kembali membuka catatan saya, dan kembali ke arah candi Banyunibo, karena candi Barong terletak tak jauh dari sana. Setelah bertanyatanya pada beberapa warga setempat, ternyata saya harus trekking. Jadi saya titipkan motor di salah satu rumah, dan bersiap trekking. Ada jalur yang cukup jelas berbatu-batu yang harus saya lalui. Pertama langsung tanjakan yang cukup terjal, bikin ngosngosan juga, hingga akhirnya tiba di atas bukit, tapi ternyata belum sampai, masih sawahsawah. Sambil beristirahat sejenak mengatur napas di sawah, saya melepaskan pandangan mata, tampak candi Banyunibo di kelilingi kebun tebu, perpaduan yang cantik. Kembali menapaki sawah hingga akhirnya tibalah saya di Candi Barong. Memasuki candi barong dari sebuah altar yang luas dan di atasnya terdapat 3 candi. Saat berkeliling di Candi Barong saya baru sadar, bahwa selain melalui trekking ada jalan yang mulus yang bisa di lalui kendaraan, waah kog saya ga dapat infonya itu lewat mana yaa ??

13322447791581244155

Candi Barong

Candi Barong adalah candi ke 13 yang sudah saya kunjungi, dan terakhir adalah Kraton Ratu Boko. Berniat sore berkunjung ke tempat ini, karena konon dari yang saya baca, saat terbaik untuk berfoto di Kraton Ratu Boko adalah sunset. Jadilah sore itu saya tiba di Kraton Ratu Boko. Dengan membayar retribusi tiket Rp. 25.000, inilah bayaran paling mahal dari 13 candi yang telah saya kunjungi, ada 3 candi yang harga tiketnya hanya Rp. 2000 saja, dan 10 candi lainnya belum ada retrisi resmi, jadi saya harus mengisi buku tamu dan membayar sekedarnya. Rata-rata saya bayar Rp. 5000 ke petugas jaganya.


Kraton Ratu Boko sudah masuk dalam pengelolaan candi Borobudur dan Prambana, sehingga sudah tertata rapi. Memasuki Kraton dengan menaiki tangga menuju Gapura yang begitu populer, sering saya lihat potonya di manamana. Kebetulan sore itu belum ramai, sehingga saya bisa berfoto dan berjalan sepuasnya. Saat di area dalam, tiba-tiba hujan deras, beruntung saya bawa payung. Dengan berpayung saya tetap melanjutkan berjalan, karena di area Kraton Ratu Boko ini, tak terdapat tempat untuk berteduh, semua reruntuhannya tak beratap, hingga saya tiba di pendopo, yang memiliki gerbang beratap, lmayan untuk berteduh. Saat hujan mulai reda, saya mendapati gerbang Kraton Ratu Boko yang kosong, tak ada pengunjung, wah kesempatan emas, bisa poto gerbang dengan maksimal.


13322448531619393758

Gerbang Kraton Ratu Boko


2 hari ternyata cukup untuk saya menjelajahi 13 candi dan 1 Kraton Ratu Boko. Dengan biaya yang tak terlalu besar, namun bermakna luarbiasa. Sayang sekali dari 14 tempat yang saya kunjungi, hanya beberapa yang siap, lainnya masih dalam tahan rekonstruksi. Tapi walau demikian, tak mengurangi keindahan dan kemegahannya. Jadi bila ke Jogjakarta nanti, coba ikuti perjalanan saya dan siapsiap untuk terpesona keindahannya.


13322449291831315912

Elvi bannadaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar