Berbekal informasi yang saya dapat dari bantuan om google, rekomendasi link wisata jogja serta blog dari seorang sahabat, saya berhasil mengumpulkan 14 candi yang harus saya temukan di seputaran Prambanan. Berdasarkan peta kawasan Prambanan yang saya dapatkan dan di cocokkan dengan lokasi ke-14 candi tersebut, sebaran candi-candi terbagi dalam 3 kelompok besar dan ini saya buat versi saya untuk menghemat waktu saya yang sangat terbatas. Pengelompokannya yaitu : kelompok pertama adalah Candi Sambisari, Kedulan, Sari, Kalasan/Tara. Kelompok kedua Candi Plaosan Lor dan Kidul, Candi Sewu, Bubrah, Lumbung dan Kelompok ketiga adalah Candi Sojiwan, Candi Ijo, Banyunibo, Barong dan Kraton Ratu Boko
peta candi di sputaran Prambanan
Hari sabtu pagi, saya mulai petualangan kecil saya, dengan mengendarai motor matic sewaan dari daerah Prawirotaman yang terkenal sebagai kawasan penginapan turis mancanegara, dan berbekal selembar peta kota Jogjakarta agar tidak nyasar di dalam kota, dan 4 halaman resume 14 candi yang akan saya kunjungi dilengkapi dengan ancer-ancer/petunjuk arah sekedarnya yang akan membimbing saya menemukan 14 candi.
Berdasarkan pengelompokan candi yang sudah saya buat, saya mulai mengarah menuju Kelompok Candi Pertama, dimulai dengan Candi Sambisari yang berlokasi 2 km di seberang bandara Adisucipto. Candi Sambisari merupakan candi yang mungil dengan taman yang indah di sekelilingnya. Di dalam candi terdapat arca Lingga Yoni yang besar. Mendapati candi Sambisari yang sudah terawat dengan taman yang cantik, membuat saya sangat optimis dan semangat untuk menjelajahi ke-13 candi lainnya. Tapi ternyata dugaan saya salah, ketika mendatangi candi Kedulan yang areanya masih terendam air, saya menjadi miris, menurut informasi petugas keamanan yang berjaga di lokasi, situs candi Kedulan baru akan di rekonstruksi tahun 2012 ini, dengan membuatkan saluran drainase untuk mengalirkan air yang merendam candi dan masih akan ada pekerjaan penggalian di daerah persawahan untuk membuka candi-candi yang masih tertimbun.
Candi Sambisari
situs candi Kedulan, blm di rekonstruksi
Perjalanan hari ini terus berlanjut ke candi Sari, candi budha di tengah perkampungan yang rapi dan Candi Kalasan di kenal juga dengan Candi Tara yang persis berada di pinggir jalan. Kedua candi ini sudah terawat kondisinya dan bagus. Namun yang sangat di sayangkan candi-candi ini hanya bangunan tanpa isi, karena semua arcanya sudah hilang, jadi hanya meninggalkan frame kosong saja di dinding candinya.Candi Sari
Candi Kalasan / Candi Tara
Rehat sejenak setelah menjelajahi 4 candi dengan makan siang. Tujuan selanjutnya adalah Candi Ijo berdasarkan dari hasil bertanya-tanya ke petugas penjaga candi Kalasan, dan karena lokasinya yang menyendiri di utara kompleks candi-candi lainnya dan lokasinya tertinggi di banding candi lainnya.Candi Ijo terletak di atas bukit, menjadikannya candi berlokasi tertinggi di seputaran Prambanan. Kompleks Candi Ijo ini mengingatkan saya pada kompleks candi di Dieng, didukung dengan cuaca yang sejuk sore itu. Dari Candi Ijo ini terlihat pemandangan yang spektakuler menghampar dari kaki gunung Merapi hingga lepas ke kota Jogjakarta. Komplek candi Ijo terdiri dari beberapa teras, dan yang sudah terlihat rapi adalah di teras teratas dengan ramput yang menghijau. Di teras atas initerdiri dari 1 candi utama dan 3 candi perwara. Di salah satu candi perwara itu masih terdapat arca Nandi yang utuh berseblahan dengan sebuah yoni.Penjelajalan candi saya hari ini di tutup dengan candi Canyunibo yang mungil di tengah-tengah ladang tebu.
Candi Ijo
Candi Banyunibo
hari minggu pagi, kembali bersemangat, hari sabtu kemaren baru mendapi 6 candi, masih ada 8 candi lagi yang harus di selesaikan hari ini. Beruntung kelompok candi kedua berada sangat berdekatan, ada 3 candi di dalam kompleks candi prambanan, 2 candi tak jauh dari sana. Dan 3 candi yang agak menyebar di utara prambanan, tapi tak terlalu berjauhan lokasinya.
Minggu Pagi ini di mulai dengan kelompok candi kedua, saya mendatangi candi Plaosan yang dari kompleks candi Prambanan, terdapat petunjuk arah yang memudahkan. Candi Plaosan terbagi atas Plaosan Lor dan Plaosan Kidul dan ternyata kompleks candi Budha yang besar, tapi dari keseluruhan kompleks, banyak puing-puing berserakan yang merupakan candi pewarta dan stupa yang mengelilingi candi utama. Secara arsitekturnya candi Plaosan ini cukup unik, karena candi Budha ini banyak terdapat ornamen Hindu. Berkeliling di area candi Plaosan cukup menarik bagi saya, karena dari ke-6 candi yang kemarin saya kunjungi, ini termasuk yang paling besar. Di kompleks candi Plaosan Lor selain candi juga terdapat altar besar yang terdapat patung budha mengelilinginya. Usai di Candi Plaosan Lor saya menuju candi Ploasan Kidul, yang hanya berseberang jalan. Kompleks candi plaosan Kidul walau dekat tapi berbentuk lebih kecil dan bentuk candinya pun berbeda.
candi Plaosan Lor
candi plaosan Kidul
Melanjutkan perjalanan hari ini menuju candi Sewu, Bubrah dan Lumbung yang berada dalam satu lokasi kompleks Candi Prambanan. Tapi karena saya hanya berfokus pada ketiga candi tersebut, saya tidak masuk dari pintu utama Candi Prambanan karena lebih jauh, berdasarkan informasi yang di dapat, saya bisa masuk dari pintu belakang, yang langsung menuju Candi Sewu.Candi Sewu adalah Candi Budha yang megah, candi Budha kedua Terbesar setelah Candi Borobudur. Begitu tiba di muka kompleks candi Sewu, saya begitu takjub, terpesona oleh keindahan Candi Sewu, walau di sekelilingnya masih banyak puing-puing candi perwara yang belum di rekonstruksi, tapi candi utama Candi Sewu begitu memikat perhatian. Sayang sekali kecantikan candi ini di bayang-bayangi candi Prambanan yang lebih dahulu populer, sehingga walaupun terdapat dalam satu kawasan kompleks candi Prambanan, sangat sedikit sekali pengunjung yang berniat untuk mendatangi candi Sewu.
candi Sewu
Candi Sewu serta puingpuingnya
Candi Lumbung
Candi Bubrah
Usai rehat, kembali saya melangkah, kali ini menuju candi Sojiwan. Menurut petugas keamanan di candi Plaosan, saya harus menuju ke arah stasiun kereta Prambanan, karena candi Sojiwan tak jauh dari sana, dan benar saja, dengan mudah saya menemukannya.
Candi Sojiwan, candi Budha yang baru saja selesai rekonstruksinya, masih terlihat rapi dengan taman yang cukup luas, tapi seperti candi-candi lainnya, hanya tinggal bangunan candi saja, tanpa arca yang menghiasinya.
Candi Sojiwan
Melanjutkan perjalanan, saya menuju Candi Barong. Kembali membuka catatan saya, dan kembali ke arah candi Banyunibo, karena candi Barong terletak tak jauh dari sana. Setelah bertanyatanya pada beberapa warga setempat, ternyata saya harus trekking. Jadi saya titipkan motor di salah satu rumah, dan bersiap trekking. Ada jalur yang cukup jelas berbatu-batu yang harus saya lalui. Pertama langsung tanjakan yang cukup terjal, bikin ngosngosan juga, hingga akhirnya tiba di atas bukit, tapi ternyata belum sampai, masih sawahsawah. Sambil beristirahat sejenak mengatur napas di sawah, saya melepaskan pandangan mata, tampak candi Banyunibo di kelilingi kebun tebu, perpaduan yang cantik. Kembali menapaki sawah hingga akhirnya tibalah saya di Candi Barong. Memasuki candi barong dari sebuah altar yang luas dan di atasnya terdapat 3 candi. Saat berkeliling di Candi Barong saya baru sadar, bahwa selain melalui trekking ada jalan yang mulus yang bisa di lalui kendaraan, waah kog saya ga dapat infonya itu lewat mana yaa ??Candi Barong
Kraton Ratu Boko sudah masuk dalam pengelolaan candi Borobudur dan Prambana, sehingga sudah tertata rapi. Memasuki Kraton dengan menaiki tangga menuju Gapura yang begitu populer, sering saya lihat potonya di manamana. Kebetulan sore itu belum ramai, sehingga saya bisa berfoto dan berjalan sepuasnya. Saat di area dalam, tiba-tiba hujan deras, beruntung saya bawa payung. Dengan berpayung saya tetap melanjutkan berjalan, karena di area Kraton Ratu Boko ini, tak terdapat tempat untuk berteduh, semua reruntuhannya tak beratap, hingga saya tiba di pendopo, yang memiliki gerbang beratap, lmayan untuk berteduh. Saat hujan mulai reda, saya mendapati gerbang Kraton Ratu Boko yang kosong, tak ada pengunjung, wah kesempatan emas, bisa poto gerbang dengan maksimal.
Gerbang Kraton Ratu Boko
Elvi bannadaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar