Selasa, 17 April 2012

Keris dalam Pemahamanku

Keris, asal katanya adalah ‘kekeran aris’, kebajikan leluhur.

Dengan merenungkan proses penciptaan keris yang dibuat dari berbagai logam unik dan langka yang disatukan dengan ditempa dengan menekuk lempengan pertama untuk membungkus lempeng kedua, dan selanjutnya demikian hingga lempengan terakhir, dalam panasnya api, dan penyertaan udara, air, dan ruang, dan kerja keras sang empu selama bertahun-tahun dengan tirakat tapa brata yang cukup berat, dengan doa-doa yang luhur, inilah kebajikan yang bisa kita serap dan bisa kita amalkan sesuai dharma kita, peran kita dalam kehidupan.


Tentunya pusaka-pusaka ini adalah pelengkap, kuasa sejati yang dahsyat adalah pusaka hati, yakni hati nurani kita sendiri, yang juga merupakan bagian dari Sang Kesadaran Tertinggi.



Jika dalam prakteknya, benda-benda demikian digunakan dengan motivasi yang salah, tentu tidak akan membawa manfaat, malah energi benda-benda itu akan menghantam balik ke pembawanya.




Keris dan mata tombak tidak semuanya dipakai untuk senjata, mereka diciptakan sebagai pegangan yang sifatnya pendukung dalam keyakinan si pembawa. Kecuali dalam kebudayaan Bali, kerisnya dibentuk lebih besar dan panjang, dan disebut kadhutan yang menjadi senjata alat tikam, atau di kebudayaan Jawa, seperti jaman Singhasari Ken Arok menikam Empu Gandring, Tunggul Ametung, Kebo Ijo, dan dirinya sendiri, berlanjut hingga ke anak-anaknya.



Sejatinya pusaka seperti keris bukanlah untuk diperjualbelikan. Penyerahterimaan pusaka dari satu orang ke orang lain kadang tidak selalu ditebus dengan maskawin, seperti kita meminang kekasih kita ke pelaminan.



Sayangnya praktek serahterima dengan maskawin dijadikan ajang bisnis. Dan memang tolok ukur harga dari pusaka dinilai dari fungsi dan peranan, bentuknya yang bagus, unik, dan proses pembuatannya yang sangat berat untuk kehidupan orang di jaman ini, namun sekarang banyak orang yang juga membuatnya sebagai replika yang bisa menyamai dengan aslinya.



Jadi, banyak beredar pusaka aspal, asli tapi palsu, demikian juga mustika alam bisa dipalsu pula, dan orang-orang yang ‘mengerti’ secara metafisik dan memiliki kemampuan spiritual yang murni dari dirinya sendirilah yang bisa memilah yang benar-benar pusaka sejati.



Berikut ini link-link relevan bagi siapa saja yang berminat mempelajari keris lebih lanjut:




http://old.blades.free.fr/keris/introduction/origin/history2.htm



http://commons.wikimedia.org/wiki/Kris



http://id.wikipedia.org/wiki/Keris



http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?lg=en&pg=00011&RL=00112




1334646992847917029

Alfonso hanafi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar